"Emas Tetaplah Emas, Dimanapun Ia Berada"

Friday 3 October 2014

FENOMENA ucapan Subhanallah dan Masya Allah yang sering tertukar.

Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah kata itu yang terus ane dengar pada saat nonton infotainment melihat aktivitas para selibritis yang baru pulang dari umroh, sedikit sedikit Subhanallah,, (ada suatu hal yg mengharuskan saya nonton infotainment -,-)

Oh yaa pada saat bersamaan di hari itu saya menonton pertandingan sepak bola di youtube antara ManUnited vs Apa yaaa? Lupa -,-, eh lanjut deh dipertandingan tersebut kebetulan komentatornya entah itu orang Arab atau Mesir, dan tiba tiba ditengah tengah pertandingan tersebut komentator yang melihat aksi Adnan Januzaj yang begitu mengagumkan terus mengucapkan Masya Allah,,, Masya Allah,, Masya Allah dengan suara yang keras dan lantang.

Mengkin Perlu kita resapi kembali kenapa ada "Masya Allah" di situ ? kok tidak Subhanallah ? Suatu hal yang tentunya membuat ana bingung. Hehe

Atau pernah juga pada suatu hari temen saya berkata "Masya Allah kotor sekali sungai itu" nahh gimana? tambah bingung kan??

Jadi sebenarnya kapan waktu yang tepat kita ngucapin Subhanallah dan Masya Allah, nahh pada kali ini ana akan bahas mengenai hal itu, soalnya ana lihat masih banyak orang yang kagak ngerti tentang kapan saat yang tepat dua kalimat yang agung ini diucapkan, Silahkan disimak bro n sist :D

Selama ini kaum Muslim sering “salah kaprah” dalam mengucapkan Subhanallah (Mahasuci Allah), tertukar dengan ungkapan Masya Allah (Itu terjadi atas kehendak Allah). Kalau kita takjub, kagum, atau mendengar hal baik dan melihat hal indah, biasanya kita mengatakan Subhanallah. Padahal, seharusnya kita mengucapkan Masya Allah yang bermakna “Hal itu terjadi atas kehendak Allah”.

Ungkapan Subhanallah tepatnya digunakan untuk mengungkapkan “ketidaksetujuan atas sesuatu”. Misalnya, begitu mendengar ada keburukan, kejahatan, atau kemaksiatan, kita katakan Subhanallah (Mahasuci Allah dari keburukan demikian).

Ucapan Masya Allah Masya Allah artinya “Allah telah berkehendak akan hal itu”. Ungkapan kekaguman kepada Allah dan ciptaan-Nya yang indah lagi baik. Menyatakan “semua itu terjadi atas kehendak Allah”. Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya. “Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu, ‘Maasya Allah laa quwwata illa billah ‘ (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39).

Ucapan Subhanallah Saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan Subhanallah sebagai penegasan: “Allah Mahasuci dari keburukan tersebut”. Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku datang menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda: ‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis.” (HR. Tirmizi)
“Sesungguhnya mukmin tidak najis” maksudnya, keadaan junub jangan menjadi halangan untuk bertemu sesama Muslim. Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya: “Mahasuci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan”, juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik.” (QS. 40-41).

Jadi, kesimpulannya, ungkapan Subhanallah dianjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik-baik atau keindahan. Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah Subahanahu wa Ta’ala Maha Suci dari semua keburukan tersebut. Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat yang indah, indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak Allah Ta’ala. Lalu, apakah kita berdosa karena mengucapkan Subhanallah, padahal seharusnya Masya Allah dan sebaliknya? Insyaa Allah tidak. Allah Maha Mengerti maksud perkataan hamba-Nya. Hanya saja, setelah tahu, mari kita ungkapkan dengan tepat antara Subhanallah dan Masya Allah . Wallahu a’lam bish-shawabi .

Maaf agak berantakan, ngetiknya lewat tab. Hehe

Sekian, semoga bermanfaat :)