"Emas Tetaplah Emas, Dimanapun Ia Berada"

Thursday 11 July 2013

Soekarno Perintahkan Uni Soviet Untuk Cari Makam Imam Bukhari??

Cerita soal Presiden Soekarno tak ada habisnya. Banyak sumber yang mengatakan, Soekarno-lah yang menemukan makam perawi hadis terkenal, Imam Bukhari.


Jumat (25/11), tim ekspedisi tengah melintas Kota Samarkand, Uzbekistan, dalam perjalanan menuju Turkmenistan. Langit sudah gelap. Kompleks makam Imam Bukhari yang megah terlihat laksana istana raja. Penerangan di sana seadanya karena sudah tidak ada lagi peziarah yang berkunjung. Imam Bukhari ialah seorang pengumpul hadis sahih Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam. Makamnya terletak di Samarkand, Uzbekistan.


Tim Fastr*n Europe-Asia M*tro TV Expedition 2011 mendapat kesempatan langka berziarah ke sana, bahkan langsung masuk ke ruang bawah tanah tempat jenazah Imam Bukhari bersemayam. Padahal biasanya para peziarah yang berasal dari berbagai suku bangsa hanya boleh masuk sampai ruang atas kompleks pemakaman. Kompleks serta-merta menjadi terang benderang kala perwakilan ekspedisi menemui pengelola makam dan mengungkapkan bahwa rombongan berasal dari Indonesia dan ingin berziarah.

Tak lama kemudian, Rahmatullo Sultonov, juru kunci makam yang berjilbab hitam, keluar dari bangunan dan langsung mengarah ke ruang bawah tanah makam Imam Bukhari. Anggota ekspedisi diminta melepaskan sepatu sebelum masuk ruangan yang beralaskan karpet warna hijau tersebut. Ruangan berdinding batu bata itu mampu menampung sekitar 10 orang, dilengkapi bangku untuk para peziarah. Makam ada di tengah ruang, berselimutkan kain hitam, bertulisan Arab warna kuning.


Nuansa begitu khidmat saat berada di sana. Setelah mengajak anggota tim ekspedisi untuk membaca beberapa surah pendek Alquran, Rahmatullo berkisah, kompleks permakaman Imam Bukhari tidak mungkin seindah dan semegah itu tanpa peran Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia.

Ketika Uzbekistan masih termasuk Uni Soviet, Soekarno dalam sebuah kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet pada 1959 pernah meminta petinggi Partai Komunis untuk mencarikan makam orang suci Islam yang sangat terkenal bernama Imam Bukhari.

Setelah tiga hari pencarian, makam Imam Bukhari ditemukan. Soekarno naik kereta dari Moskow ke Samarkand, tempat Bukhari meninggal dunia dan jenazahnya dimakamkan sekitar tahun 870.

“Beliau tiba pada malam hari dan langsung membaca Alquran sampai pagi hari, tidak tidur,” lanjut Rahmatullo seperti diterjemahkan Temur Mirzaev, rekanan Kedutaan Besar Republik Indonesia sekaligus dosen bahasa Indonesia di Institute of Oriental Studies, Tashkent.

Saat ditemukan, makam dalam kondisi tidak terurus. Soekarno meminta pemerintah Uni Soviet agar segera memperbaikinya. Ia bahkan sempat menawarkan agar makam dipindahkan ke Indonesia apabila Uni Soviet tidak mampu merawat dan menjaga makam tersebut. Emas seberat makam Imam Bukhari akan diberikan sebagai gantinya.

“Bangsa Indonesia sangat berjasa bagi keberlangsungan makam Imam Bukhari. Sebenarnya makam sudah tutup untuk pengunjung karena hari sudah malam. Tapi, karena orang Indonesia yang datang, makanya dibukakan,” tutur Temur.



No comments:

Post a Comment